Senin, 30 April 2012

Perubahan

Apakah kamu sudah terbiasa dengan suatu sistem atau keadaan yang kamu anggap nyaman atau merasa baik-baik saja pada saat semua itu ya baik-baik saja? Namun ketika sebuah perubahan terjadi, kecil, perlahan , sedikit demi sedikit namun berujung pasti semua mulai berangsur berubah. Ketika sistem di sekolah yang membuat peraturan baru kamu harus ini itu, apakah dengan gampang kamu menerima? Suatu keadaan ketika kamu tidak ingin sedikitpun keadaan tersebut ada yang merusak tetapi seketika badai tak diundang datang, lalu merusak segalanya apa kamu bisa terima? Disaat orang yang disamping, atau cangkupan lebih luas adalah orang-orang di sekililingmu, mulai datang dan pergi bergantian, apakah kamu rela? Coba tanya pendapatku. Aku terbiasa betul dengan hal berbau perubahan. Dari skup mikro sampai makro kehidupan hampir semua ku kecap. Suatu sistem yang diadakannya perubahan berarti menginginkan sesuatu yang lebih baik bukan? Tela'ah lah. Keadaan selalu berubah, jelas karena keadaan selalu berputar, tidak ada yang diam, semua berkembang, jgn berharap semua akan selalu baik-baik saja atau justru sebaliknya. Orang-orang datang dan pergi, rumus dunia. Tidak ada yang datang jika tidak ada yang pergi, sebab jika semua hanya datang dan tinggal selamanya, bayangkan betapa penuh sesaknya kehidupanmu. Bersyukurlah atas apa yang hilang atau pergi dalam kehidupan mu, karena berkat itulah hadir atau datang nya sesuatu yang baru, dan mungkin justru yang terbaik. Aku belajar setiap hari, bukan tentang ekonomi, matematika, atau akuntansi jurusan ku. Aku tidak pernah handal di ketiga subjek tersebut, sebab yang akan terpakai dalam keseharian hidupku adalah ilmu memahami. Memahami sekitar, memahami diri sendiri, memahami perubahan.

Sabtu, 28 April 2012

a help

If  there's someday you need something or someone to help, who and where you go? When you feel that you are the one have a problem in this world, why you? There's no direction, no suggest, no offense. You just you, and nobody else you sight. Can we spell it 'egoist'? Everyone has a those side, when he/she need to take more time alone, when he/she be entitled to speak, silent, quiet. Cause this is life what a gift from God to make us young, free, and wild. So, did you ever said "Humans are creature social" did you????? Humans are creature social that mean you need other. You can say I can lived alone, I'm idealist, I'm individualist. Okey, if in different way. If you don't think about it, and you don't need to be alone, why you act like you don't need anyone? Because you had to keep distance with other? Or... You just want with 'a person' who-you-love? Just one? It's can be same called  with 'egois' dear.... 

Selasa, 24 April 2012

This time


Maybe this time, to me don't go back at the past, to see this time, and plan the future. I'm too piddling my life, my collage, my fam etc. I never get statisfaction for what I got in my life, I rare got a high score in my class, I unaware with my fam. How can i did that? So, better I fix the time then regret what all done. So this tiime, and afterwards I prepare myself to do everything the best I can do, hopefully this is not just a 'words'

Jumat, 20 April 2012

Sudut

Hari ini tiba-tiba aku menghabiskan waktu dengan berfikir sedikit disela-sela kesunyian. Tentang pola berpikir ku, sudut pandang, serta persepsi. Bukan pada satu dua objek, tapi universal. Semua nya ku kaji satu persatu. Semula yang selama ini biasanya sering aku perbincangkan di blog ini adalah seorang subjek, objek, bahkan predikat, kini harus ku telaah secara kompleks. Ya biar ku coba berganti topik. Mengenai pola pikir. Agak sok tahu memang dengan hal ini tapi biarlah, bukankah hak semua orang mempunyai pendapat? Terlebih tentang diri nya sendiri. Aku rasa, pola berpikir ku selama ini mengerucut, tidak simetris bahkan selalu 'mentok' di satu bagian. Aku ter kotak kan dengan hal-hal yang membabi buta. Kembali emosi mendominan disini. Biasanya, aku hanya diam tanpa meminta pendapat orang lain. Tidak butuh, pikir ku. Namun adakala nya aku secara gamblang mendeskripsikan apa yang aku pikirkan. Dan menurutku itu khilaf. Berbeda antara mendeskripsikan pikiran dengan bertukar pikiran. Aku sering bertukar pikiran, dengan dia, dulu. Kemudian sudut pandang ku, tentang apa saja. Yang secara ejaan sudut pandang ku selalu menyangka kalau orang-orang itu tersusun atas A-Z. Ternyata salah, mereka abstrak. Tidak berurutan, bahkan ada yang tidak ada diantara abjad tersebut. 'Tersirat', mungkin. Sudut pandang yang aku kira pasti ada hal di ujung sana, ternyata bukan. Semua tidak berujung, melainkan bersudut. Ujung, yang biasanya kita menerka bahwa ujung itu jauh ternyata salah. Karena tidak ada ujung didunia ini. Melainkan sudut, yang menurut ku bukan lah jauh tetapi, luas. Luas dalam artian penilaian tentang orang-orang di sekeliling kita. Beda dengan persepsi. Pola pikir serta sudut pandang hakikatnya adalah hal yang muncul karena kebiasaan kita. Berpikir, tentu kita hampir setiap waktu berpikir. Tentang apa saja, dimana saja kapan saja. Sudut pandang, jelas. Kita berinteraksi dengan orang-orang bukan sekali dua kali, bukan? Itu merupakan kebiasaan. Sedangkan persepsi, seperti ini. Saat saya sedang menulis ini, apakah sama persepsi kamu?:)

Rabu, 18 April 2012

Ketukan

Ketukan hati yang entah datang nya dari mana kembali menyeruak sanubari. Aku kembali di getarkan dengan segala hal yang silih berganti menghujam, perlahan, mengetuk hati dan pikiran namun belum ketemukan kepastian. Mungkin hakikatnya hidup manusia adalah menunggu, bertanya, dan berharap. Yang ketiganya mempunyai kolerasi atas masing-masing bagian dalam hidup manusia tersebut. Pertama, menunggu. Tidak selalu menunggu atau penantian berakhir dengan bertemu atau penemuan hal yang ditunggu. Justru mid point hidup ada pada proses menunggu, bukan hasil dari menungu. Kedua, bertanya. Tidak semua pertanyaan-pertanyaan yang ada memberikan jawaban, jangankan jawaban bahkan justru timbul pertanyaan lain bak kepala bercabang-cabang. Yang terakhir, berharap. Harapan atas seluruh penantian dan pertanyaan. Ya, yang diharapkan barang tentu adalah apa yang dibenak. Namun, apakah sudah berkolerasi sempurna ketiga hal tersebut? Belum, jangan lupakan doa, biar semua yang kita lakukan tetap kembali kesandaran Sang Maha Pencipta melalui doa.

Minggu, 08 April 2012

Addison's Disease

Addison's Disease, asing memang ditelinga. Aku pun baru seminggu belakangan ini mendengar dan paham tentang tersebut diatas. Simple nya, hanya gangguan hormon. Namun ternyata, ini perlahan akan membuat ku gila. Seminggu lalu, dokter memberi gelar tersebut, kepadaku. Mirip memang dengan apa yang ku alami selama ini. Gejalanya sudah terlihat oleh orangtua ku. Aku sendiri sadar, namun tak paham kenapa ini terjadi. Kronologisnya, ya mungkin akibat satu dan lain hal belakangan aku nampak sangat kacau pikiran ku. Menyebabkan susah untuk tenang, bahkan tidurpun jarang. Akhirnya aku mengkonsumsi aspirin. Itu membuatku merasa baik. Namun orang tua ku tidak mengetahui. Masalah demi masalah aku jalani dengan emosi yang naik-turun. Aku selalu merasa adrenalin tidak dapat mencapai 'batasnya'. Emosi, marah, selalu meledak-ledak. Tidak dapat dikontrol. Lepas dari subjektifitas seseorang dibelakang ini, aku selalu pendam ini sendiri, aku tahu ini ada yang aneh pada diriku. Akhirnya, pada suatu kesempatan orang tua ku membawa ku kerumah sakit untuk ditanyakan keluhan-keluhan kesehatan ku belakangan ini, terutama masalah tidur. Ya, sudah disimpulkan. Lekas sembuh, dinia:)

Jumat, 06 April 2012

Sederhana

"Terus berusaha dan berdoa. Jangan pernah menyerah"  mungkin kata-kata itu sudah tidak asing lagi kita didengar, sering mendengar, atau bahkan sering kita ucapkan juga kepada orang lain. Kata-kata yg bagi sebagian orang memacu setiap asa yang putus. Namun ada sebagian lain yang menganggap hanya kalimat tanpa makna. Bagi mereka yang telah berhasil mewujudkan mimpinya, tentu kata-kata ini adalah suatu bukti, kata-kata ini nyata. Namun, bagi yang belum pernah mencobanya, sangat asing dengan sebuah perjuangan. Bagaimana cara merealisasikan sebuah kata-kata menjadi perbuatan yang kemudian membuahkan hasil? Waktu. Waktu akan mengajarkan untuk memahami setiap kata yang kemudian dengan keingin dan tekad akan menjadi hal positif dengan demikian timbul lah hasil yang kamu ingin kan. Sederhananya. Aku ingin menjadi orang itu, orang yang selalu mendapatkan pelajaran dari setiap kata-kata. Tertanam tekad kuat dalam dada, kemudian aku berlari mengejar apa yang aku mau. Aku tidak bisa diam di tempat, kemustahilan sukses aku dapat hanya dengan diam. "Terus berusaha dan berdoa". Aku usaha, lupa berdoa. Pasti sia-sia. "Jangan pernah menyerah". Sedikit gagal aku tak ingin bangkit. Percuma. Aku hanya ingin belajar dari kesalahan. Aku akan belajar.

Rabu, 04 April 2012

Semoga

Ternyata 'menunggu' itu tidaklah mudah. Proses adalah yang lebih dominan disni, bukan hasil. Walaupun yang aku harapkan tentulah hasil dari penantian ini. Namun, proses mengajarkan kita berjuta-juta hal yang tidak kita dapatkan jika hanya langsung mencapai hasil. Aku sedang berproses, proses yang panjang, cukup panjang. Perjalanan penantian yang sedang aku jalani ini benar-benar berharga. Sebenarnya ini yang aku butuhkan, pelajaran. Yang nanti nya akan berakhir pada hasil yang aku inginkan atau tidak. Semoga saja iya. Aku menjadi dewasa..... belum, tapi ini menuju. Mulai tak kenal takut.... hampir, aku hampir berhasil. Menjadi berani.... akan, tp aku terus berusaha. Lebih berhati-hati..... cukup, pasti aku bisa. Menjadi diri sendiri, itu yang aku harus terus pertahankan. Itu hal-hal penting yang kira nya sudah aku enyam, selama penantian ini. Selanjutnya, dari semua pelajaran-pelajaran itu, kadang aku lengah, kembali payah. Jatuh, kesendirian, gelap, biarlah diri ini saja yang menanggung. Aku terlalu menyusahkan sekitar ku, terlebih ocehan-ocehan ku di jejaring sosial. Namun tidak disni, aku bebas, lepas tanpa larangan-larangan norma. Semua bisa ku tulis disini. Terima kasih dinding deritaku:)