Jumat, 28 Desember 2012

Singgahan

Saya datang lagi, maaf jika jengkel. Saya datang hanya seperlunya, namun hanya kamu yang diandalkan dalam hal ini. Ribuan tanda kasih, terima kasih. Kali ini kamu singgahan yang nyata. Malam ini, ditengah sesaknya kertas dan loncatan terdalam dari sebuah kewajiban, saya dituntut keras untuk belajar. Akhir ini, cangkiran kopi beserta pijatan tengkuk mata menjadi intermezo nya. Lalu saya ingat kamu, dan kembali kesini. Sungguh kesal bukan jika mendengar saya mengeluh saja? Baik saya akan putar topik, ini tentang arti tanggung jawab. Belakangan banyak kata-kata motivasi, semangat, bahkan sindiran saya baca. Lebih asyik bukan memandangi kata-kata penuh sinergi ketimbang bahasan berat mengenai ekonomi? Ya... jurusan saya, tak apalah. Lalu dari kata-kata mereka yang paling saya terkesan adalah "Perseverance" coba liat di mesin pencari apa itu, perseverance. Kamu akan takjub dengan sinergi yang ditimbulkan. Hempasan akan semangat serta angan untuk mewujdkan mimpi dan tanggung jawab sangat kuat. "Perseverance" saya malas membahas nya lebih jauh. Karena perspektif kita pasti beda. Biar saya nikmati sensasi itu sendiri. Kolerasi tentang tanggung jawab, erat kaitannya dengan apa yang sedang saya lakukan tekun belakangan. Monoton, belajar. Gila sungguh, saya tidak percaya akan komitmen yang terdapat dalam kuliah ini. Nilai? Pengetahuan? berbanding terbalik. Saya ingat pesan kedua orang tua, "jadi orang sukses nak". Harus berawal dari bawah terus, kah? Saya muak dengan kata kerja belajar... Otak saya menolak... lalu bagaimana dengan tanggung jawab saya kepada mereka yang menitipkan amanah menjadi sukses itu? Gila... lagi lagi saya terperangkap oleh tanggung jawab yang bisa saja saya hindari, jika saya tidak lahir di bumi ini. Seorang termahsyur berkata, "Beruntunglah orang yang tidak terlahir ke dunia, atau orang yang mati muda"  jika bisa memilih, saya ingin yang pertama. Lepas dari segala tanggung jawab ini, dan tidak pernah menulis tulisan ini.