Senin, 30 Juli 2012

Diam

Sunyi sepi membunuh di relung diri
Di bulan dimana tiap jam nya selalu ramai
Aku masih saja terpaku kebisuan
Entah apa yang jelas aku tak pernah lupa sang pencipta

Bukan apa atau siapa aku meninggalkan, juga ditinggalkan
Biar diam yang menjawab
Karena kadang terlalu banyak koar pun tak peluh
Namun diam tetap sunyi, tak ada suara

Selasa, 17 Juli 2012

5 Jiwa di bawah atap

Sebelumnya maafkan jika aku hanya berkunjung jikalau suasana hati tak pernah mendukung. Aku mampir selalu dalam keadaan bergelimpang gundah dan pikiran tak jernih. Namun disini secara ringkas aku dapat membuka tabir. Apa yang terjadi bukan kehendak ku, bukan mau ku, tapi akibat perbuatan ku. Tak bisa di pungkiri sifat-sifat manusiawi yang harus nya di usia yang sudah dewasa bisa di atur sedemikian rupa tidak mencerminkan lagi wujud pribadi gadis yang sebaik-baiknya. Anak tertua seyogya nya mempunyai tanggung jawab yang harus dipertanggung jawabkan, bukan didepan meja sidang skripsi bukan juga didepan wajah-wajah penuh kecemburuan itu. Tapi dengan perbuatan. Bukan hanya sekedar sikap temporer yang gampang berubah-ubah semau udel atau berbual seribu janji ingin mewujudkan mimpi ini itu. Maaf berbelit. Aku si sulung yang membuang tanggung jawab yang tak tahu aturan. Meninggalkan sewajarnya perlakuan sebagai seorang anak dan kakak. Tidak pernah melakukan kewajaran sebagai cerminan anak yang harus menjadi panutan adik dan banggan orang tua. Aku, hanya mengeluh uang jajan dan dan kondisi manusia-manusia di bawah atap rumah. Yang seharusnya aku menerima berapapun jatah dan apapun bentuk mereka. Tapi aku tidak. Justru banyak kesalahan dan kekecewaan yang teraut di muka mereka. Lebih banyak mementingkan keperluan pribadi. Si individualis yang lebih sering merendahkan orang rumah di depan muka dunia. Lebih bahagia jika mempunyai kebahagiaan dinikmati hanya dalam ruangan ukuran 5x6 meter, ketimbang ikhlas berbagi dalam keadaan suka maupun duka dengan mereka yang ada diluar ruangan itu. Dalam situasi itu, herannya aku malah tidak pernah untuk berusaha merubah. Padahal dengan jelas dan sadar bahwa itu adalah salah. Bodoh, entah jalan pikiran macam ada yang ada dalam diri seorang mahasiswi amatiran berumur 18  tahun. Yang selayaknya sudah banyak yang harus dibuktikan dan diberikan kepada orang-orang di bawah atap rumah. Tapi belum satupun senyum bangga dan bahagia diukir atas apa yang sudah dilakukan sepanjang hampir 2 dekade itu. Dalam keadaan yang tak kunjung membuahkan perubahan, kedua orang tua dan kedua jagoan adik ku, jangan memulai untuk menyalahkan apa dan siapa. Tapi mulai lah menumbuhkan niat dan kepercayaan, bahwa kita bisa menjadi jauh lebih baik. Kita, 5 jiwa yang didalamnya bercampur berbagai macam sifat yang berinduk dari 2 gen harusnya mudah untuk memahami, mau untuk percaya, bahwa cinta dan kasih sepanjang usia adalah kita. Seorang ayah, ibu, kakak dengan adik-adik yang sampai akhir hayat darah dalam tubuh kita sama. Jangan lagi bertingkah sebagai orang lain apalagi saling melupakan. Sungguh, ini tidak bisa terus seperti ini...sadarkah ada yang salah diantara kita?dari dalam masing-masing sikap dan perbuatan kita?pernahkah tergelitik batin dan hati bahwa ada yang harus diperbaiki selama ini?entah dimulai sejak kapan, tapi yang jelas ini sudah terlalu berlarut. Apa tugas ku seorang yang harus merubah semua ini?ah jangan andalkan aku, paling hanya sebatas kicauan. Tapi tidakah kita memandak ke atas?apa yang sesungguh nya terjadi?

Selasa, 10 Juli 2012

Tentang zat dalam hidup

Di waktu yang makin menyempit, malam yang terlalu malam, pagi yang terlalu pagi aku teringat mereka. Zat-zat penyusun kehidupan selama 18 tahun ini. Ya tidak semua, hanya yang masih ada bukti nyata, aku mengandalkan sebuah memori kamera tanpa mengurangi kecanggihan akan memori ciptaan ilahi. Ku sibak mulai dari yang terusang hingga teranyar, lihat lah mereka...

1, 
4 September 2010
Yang pertama...Meylisa Paulina Manullang dan Rizky Trianti. Ya mereka bukan kawan pertama setidak nya ini lah bukti bahwa di tahun kedua aku disekolah menengah pertama sebagai siswi pindahan mereka menemani dan setia selalu bersama....tak banyak gambar yang tertangkap kala itu aku belum menganal teknologi canggih seperti sekarang ini, foto ini diambil ketika buka puasa tahun 2010 dan kita terakhir bertemu ketika aku ulang tahun 2011 kemarin, aku lupa menyimpan foto itu dimana yang jelas di tempat yang sama mereka berdua memberikan kejutan kecil untuk aku di hari itu, terima kasih mel, ky :)

2,
7 April 2009

28 Januari 2011

4 Desember 2010

1 Februari 2011
30 Desember 2011 
10 Juni 2012

Selanjutnya adalah ketika aku beranjak memasuki jenjang menengah keatas yang berbasis islami, aku mengenal mereka. Di suatu kelas di ujung lorong, penuh masalah penuh cerita. hahaha sungguh menggelitik jika diingat. Mereka adalah Assy Shella, Nadya Amanda, Rani Agustin, Pratiwi Primadani, Nurfitri Aprilia, Shaila Fikriyah, Jenny Nuladani. Kami menjadi dekat karena mungkin teman yang lain tidak seselera dengan kami dalam berbagai hal. Tapi kami fleksibel, dapat masuk dan berteman dengan siapapun didalam dan diluar kelas. Ada satu masa disini setelah cerita selanjutnya hubungan aku dengan mereka sedikit retak. Tapi aku berusaha memperbaiki dan sampai sekarang alhamdulillah berjalan normal. Gambar terakhir adalah ketika salah satu dari kami, Shella menikah. Sungguh waktu terasa cepat ketika melihat kawan kecil kita dikelas yang paling cantik itu melepas masa lajang nya. Tapi kami semua berdoa dan berbahagia untuk nya. Yang jelas mereka gadis-gadis yang pernuh warna. Semua tipe gadis masa kini ada pada mereka, aku sungguh bersyukur mengenal mereka yang bisa menerima aku apa adanya:)

3.

11 Januari 2009
19 Juni 2010
25 Oktober 2010
6 April 2011
9 April 2011
9 April 2011
16 Juli 2011
23 Juli 2011
26 Desember 2011
22 Juli 2011
31 Januari 2011
18 Mei 2011
17 Agustus 2011
Menginjak kelas selanjutnya aku berpisah dengan yang sebelumnya, lalu aku menemukan teman baru yang lalu sedikit menimbulkan masalah dengan yang sebelumnya tersebut. Tapi syukurlah sekarang semua baik-baik saja. Jujur fase itu cukup berat aku lewati berhubung itu masa-masa transisi aku mungkin.... Selanjutnya mereka adalah teman kecil ku Cheryl Raissa Al-Faruqi, Widya Wahyu Anandika, Sri Rahmayanti, Siti Nurfarida Ningrum dan Zahrani Fathan Zati. Tentang mereka berlima sebelumnya pernah aku post di salah satu postingan 2 tahun lalu. Mereka unik masing-masing memiliki ciri khas masing-masing yang tidak mudah di temukan diteman ku yang lain. Mereka spesial dikelas. Mereka benar-benar konten hari-hari ku di tahun itu. Kami ber enam nyaman sebab kawan kami disekolah saat itu bukan hanya didalam kelas, malainkan banyak juga yang dekat diluar kelas. Masing-masing juga punya kesibukan yang berbeda-berda. Ya intin nya mereka asik. Salah satu faktor, 3 dari kawan tsb mempunyai teman dekat yang cukup banyak dan aku terbawa menjadi dekat dengan mereka, M2g, nama yang tak sengaja dibuat oleh Anindya Prameswari, Azzahra, Cut Nurlia Aprilia, Rizka Filza Rahima, Rahmi Fitriyah, Firyal Azhar Fathin, Sarah Nur Fajriah. Mereka secara singkat menjadi bagian walaupun sedikit mengkucing-kucing ketika berkumpul hehe jujur aku rada canggung dan tak enak hari sebab asal muasal aku disana karena ketiga teman kelas ku tersebut kan. Tapi mereka menyenangkan, peduli satu sama lain dan sangat demokratis. Tidak menyesal aku mengenal mereka, mungkin ini jalannya untuk aku diberi kesempatan mengenal dan memahami banyak orang. Ditingkat selanjutnya juga aku mempunyai kawan seperkumpulan makan-makan ditempat favorit kami yang kami sebut najongers. Karena tempat tersebut bernama najong dan kami rutin sepulang sekolah kesana. Tempatnya nyaman, makanannya enak, namun harganya kurang bersahabat, tapi yang penting adalah kebersamaan. Mereka adalah teman sekelas aku tingkat akhir disekolah yaitu Araminta Arditya Putri, Sri Lestari, Hasby Nuradli, Subhan Fadjrin, Lukman Hakim, Ibnu Baihaqi, ada juga Firyal dan Ayang lagi sebab kami sekelas lagi pada saat itu:) Ya cukup menyenangkan menghabiskan masa sekolah bersama mereka yang sangat hobi karoke itu hahaha sudah lama tidak berkumpul dengan mereka, namun khas nya masih sama, bernyanyi :D Teman diluar kelas juga aku menemukan, waktu yang mempertemukan. Ketika bel pulang adalah waktu kita bertemu, jam pulang. Ya waktu singkat memang jika hanya mengandalkan waktu jam pulang. Namun diluar itu kami dapat berjalan dan pergi bersama diluar sekolah. Mereka adalah Mila Kamilatul Arsyia, Anisa Fadelia Silmi Kafa, Via Shoviya, Ikmah Suryani, dan ada juga Zahrani. Sebetulnya mereka semua adalah sekumpulan dari kelompok band yang sudah lebih dulu dekat dibanding aku. Tapi entah berawal dari apa aku pun ikut masuk (tapi tidak dengan band tsb) dengan mereka. Ada faktor rumah kami searah, ada faktor teman facebook dan semacamnya. Mungkin itu yang membuat kami klop pada saar itu. Sekarang pun masih menjaga hubungan silaturahmi dan mereka sangat open minded ya walaupun kadang ada batasannya mereka mempunya prinsip masing-masing. Aku hargai itu. Yang terpenting kita satu samalain berteman tidak ada masalah :)

4.
16 Januari 2012
9 Maret 2012
17 Mei 2012
26 Mei 2012
11 Mei 2012
12 Oktober 2011
31 Desember 2011
9 Maret 2012
Tidak ada kata terlambat mengenal mereka. Kedekatan kami berlangsung setelah lulus dari sekolah. Entah magnet apa yang menarik kami satu sama lain sehingga rajin sekali berjumpa. Melebihi teman-teman kami sebelumnya. Mungkin setelah memasuki dunia perkuliahan di awal memang sangat masih bergantung pada teman sekolah. Pulang kampus main bersama. Pindah sana pindah sini mecari tempat ternyaman untuk kami. Maya Sumaya,  Sukma Farah Aulia, Nashirudin Irfan, Muhammad Jihad, ada lagi Cheryl dan Rahmi juga Firyal dan Fitri kami masuk dalam dimensi yang berbeda dibanding teman-teman sekolah kami yang lain, yang sudah berpisah semenjak lulus sekolah itu. Tidak dengan kami, kami rutin berjumpa dan sungguh ada kebahagiaan yang berbeda disana. Disana kita dihargai, bebas namun terbuka. Tidak mengenal dalam namun merasa memiliki. Aneh bukan?ya setidaknya itu yang benar terjadi. Kami merasa begitu dekat walaupun sebelumnya disekolah tidak seperti ini. Karena mungkin kami didalam sana mempunyai kawan lain?ya masing-masing dari kami ada tempat tersendiri. Tidak ada kata tidak jika benar-benar ingin bertemu pasti akan dilakukan. Sungguh magnet apa yang membuat kami sedekat ini?

5.
27 November 2011
22 Februari 2012

Yang tak kalah menarik di akhir tahun sekolah ku adalah teman les. Disebuah lembaga pendidikan informal dekat rumah, di cinere aku bertemu dengan Angel. Ayu, Dewi, dan Zahfan. Ada yang lain namun lebih terjalin komunikasi dengan mereka berempat. Mereka teman satu sekolah, hanya aku yang berbeda. Namun mereka tidak memandang perbedaan tersebut. Mereka menerima aku sebagai teman ya layaknya sudah kenal lama. Kami berjuang bersama menuntut ilmu tambahan demi cita-cita. Ya akhirnya kami mempunyai jalan masing-masing yang tentu terbaik untuk kami. Namun kami masih menjaga hubungan baik antar sesama makhluk Tuhan :)

6.

23 Oktober 2011
13 November 2011 
11 Desember 2011
11 Desember 2011
11 Desember 2011
6 Maret 2012
21 Januari 2012


Kalau ini takdir yang mempertemukan aku dengan mereka....benar-benar di luar dugaan aku bisa bertemu dengan keluarga kecil ini. Sebelumnya Ka IraKa Novi dan Ka Yayas adalah senior ku disekolah duli, namun sungguh aku tidak mengenal dan merasa bertemu dengan mereka. Sampai akhirnya sebuah kerjaan yang datang untuk ku melalu mereka hingga sekarang keluarga itu menjadi bagian dari keluarga ku juga. Keluarga kecil Ka Yayas yang terdiri dari abang nya yaitu Ka Iki dan isti Ka Ina yang belum lama menikah dan adik kecil Cindy juga mama papa yang super duper baik ramah asik gaul segala galanya adalah Om dan Tante Nova. Mereka sungguh tak ada pikiran jahat sekalipun terhadap orang baru yang dikenal, kalau aku jika ada seseorang masuk dalam lingkungan keluarga ku jelas aku tidak terlalu begitu senang. Namun mereka, subhanallah benar-benar sebuah cahaya kecil yang ingin selalu aku miliki dikehidupan keluarga ku kelak. Benar-benar keluarga panutan, aku dan Ka Novi yang notabene bukan siapa-siapa mereka sudah seperti dianggap keluarga sendiri oleh mereka. Tidak ada pembeda diantara kami. Sungguh syukur yang tak terhingga aku mengenal mereka, Alhamdulillah:)


 7.
12 Januari 2012
24 Mei 2012
4 Juli 2012
24 Mei 2012
4 Juli 2012
2 Desember 2012
25 Juni 2012
29 Maret 2012
4 Juli 2012
4 Juli 2012
19 Januari 2012
30 September 2011
Ini dia yang sekarang sedang aku jalani, masa-masa perkuliahan. Belum banyak cerita memang tapi sejauh ini semua baik-baik saja dan merasa beruntung ada ditengah-tengah calon pemimpin bangsa yang sudah hebat sejak sekarang ini. Mereka cerdas, kritis, mempunyai ambisi masing-masing namun tidak melupakan kawan. Diantaranya Refna Dwiyana dan Elka Dora yang paling rajin bersama ketika dikampus. Yana adalah mahasiswi pendatang yang sangat cerdas dan mempunyai tingkah yang unik bertemu Dora, orang asli pribumi yang banyak tahu tentang hal yang tentunya banyak membantu yana selama di Jakarta. Ya aku hanya sekedar meringakan tenaga mereka untuk jalan dari depan gerbang ke gedung fakultas kami yang cukup jauh sehingga mereka senang sekali jiga aku beri tumpangan bertiga naik motor hahaha baik, ramah mereka semua punya latar belakang masing-masing yang cukup mainstream.Tapi terlepas dari itu kami nyaman satu sama lain dan berusaha menjaga pertemanan ini :) semoga hingga tingkat akhir nanti kta terus bersama amin....

8.
14 September 2010

Yang terakhir.....teman tak disengaja ini sudah hampir 3 tahun ini menjadi pertikel paling penting dihidupku. Mila Kamilatul Arsyia. Teman yang aku kenal dari facebook yang ternyata teman satu sekolah dan sepupu dari Zahrani dan kemudian manjadi lebih dekat karena nomer 3 itu. Rumah kami searah, berangkat dan pulang sekolah bersama semenjak itu. Ya kami mendapatkan masa-masa sekolah yang orang-orang bilang where is a true friendship and I got it! Ya Mila adalah teman dari aku mulai membuka mata dan menutup hari-hariku. Hidup dia penuh cerita, kenangan, dan harapan. Bahkan mimpi yang selayaknya remaja lain punya. Yang berbeda adalah, Mila lebih butuh dijaga hati dan pikirannya. Ya setidaknya pelajaran itu yang aku dapat selama berteman dengan nya. Maka dari itu aku mati-matian menjaga dia dari hal apapun. Bukan karena apa karena murni seorang sahabat yang ingin menjaga sahabatnya. Sampai karena satu dan lain hal, kami agak renggang. Tapi ya sudahlah God is Good. Aku percaya ada saat nya nanti kami dapat merasakan  where is a true friendship masa-masa sekolah lagi dengan ruang dan waktu dan tentu sosok yang lebih baik. 



Setidaknya mereka-mereka itulah yang saat ini aku miliki. Berterima kasih kepada Tuhan telah memberi kesempatan bertemu dengan orang-orang hebat selain keluargaku dirumah. Disamping itu juga aku berusaha menjaga dan memberikan yang terbaik untuk mereka yang aku tahu, walaupun tidak terucap mereka menyayangiku seperti aku menyayangi mereka. Mereka tak ternilai harganya. Mereka tak ada tandingannya. Aku memang tidak bisa memeluk mereka semua secara bersaamaan atau bisa membagi waktu secara arif dengan mereka, tapi aku tau cara memperlakukan mereka dengan cara ku yang aku anggap paling baik. sampai suatu saat aku berada di fase baru, aku telah lebih dulu mengenal mereka. Orang-orang menyenangkan dan baik hati nya. Orang-orang yang turut mengambil andil dalam langkah menuju kesuksesan aku kelak. Aku menceritakan mereka seperti ini, agar mereka dapat menceritakan sosok tentang ku juga dikehidupan mereka kelak. Bahwa mereka, aku , kami pernah ada dan bersatu pada masa yang sama. Sampai saatnya tiba kematian, mereka tetap yang terbaik yang harus dihargai.