Senin, 19 November 2012

GET WELL SOON DORA

Hujan, basah, gelap, lampu dari box kaleng yang mundar mandir di jalan itu menggangu, sungguh. Kini saya kembali ke peraduan, rumah penuh kehangatan. Emm....mungkin hanya ruangan kecil ini saja. Tujuan saya kembali datang kesini adalah ingin menyampaikan suatu pesan yang tidak terlalu penting, namun jika butuh baca sajalah cerita ini. 

Sekitar 10 hari yang lalu, tepatnya hari sabtu tanggal 10 Oktober 2012 sebuah kejadian besar bagi saya terjadi. Di hari yang menurut saya cukup penat dengan segala tuntutan kewajiban di senja hari saya mendapat kabar bahwa teman saya Elka Dora kecelakaan. Terbayang apa yang pertama kali saya rasakan? Gemetar...karena dari kabar tersebut teman saya di pastikan sedang menjalani operasi dibagian kepala dan dapat di ambil kesimpulan ia kecelakaan cukup hebat. Saya bergegas kerumah sakit bersama salah satu teman saya yang lain. Menunggu di ruang tunggu operasi bersama keluarga dan teman-teman nya yang lain, harap dan cemas, doa dan raut lelah. Hingga akhirnya pukul 22.00 belum kunjung selesai saya diperintahkan untuk segera pulang, baiklah. 

Esok hari nya, Dora sudah dipindahkan ke ruang ICU, namun belum sadarkan diri. Perasaan saya hancur sungguh melihat seorang teman baik tergeletak tak berdaya dan menggantungkan harapan pada alat-alat yang terpasang di seluruh badan, dari ujung kepala hingga kaki. Dora saat itu sungguh bukan yang selama ini saya lihat. Dora sungguh kuat. Tersirat di setiap detuk nafasnya ia berdoa melafadzkan nama Allah dan mengharap kekuatan dari-Nya. Saya dan yang lain keluar penuh derai air di pipi, sungguh tidak percaya itu Dora. 

Hari berikutnya, masih di ruang ICU yang hanya bisa di kunjungi di jam tertentu dan terbatas orang yang bisa masuk, dora siuaman. Sujud syukur saya melihatnya. Tatapan dora menggabarkan haru dan kekuatan. Tidak ada senyum namun tatapan ingin mengucapkan terima kasih teraut jelas. "Saya tahu dor, sudah cukup beristirahatlah", Melihanya terbangun dari tidur panjang nya saja sudah cukup bagi saya dan yang lain, tak usah ia berkata apa-apa. Dora sungguh kuat, tak terbayang rasa sakit yang dideritanya...

Keesokan hari nya, Dora sudah pindah ruangan. Kini ia di ruang perawatan yang lumayan cukup nyaman bagi kami jika ingin berkunjung. Dora di ruangan ini sungguh rapuh, tatapannya kosong, mulutnya bungkam, kepala terbungkus perban, sekujur tubuh lunglai tak ada gerakan. Saya paham seberapa sakit dampak dari operasi itu, ini yang menyebabkan menjadi seperti ini. Tapi menurut dokter ini wajar dan pasti berangsur pulih.

Hari-hari berikutnya tak sehari pun saya lewatkan untuk mengunjunginya. Tak ingin tertinggal perkembangan demi perkembangan Dora. Tiap malam merintih kesakitan, muntah, tangan kaki yang mati rasa, demam minggigil, saya lihat dengan mata kelapa saya sendiri pejuangan Dora. Dampaknya kini dari hasil pengobatan dora adalah berkurang nya kekuatan ingatan/memori Dora. Ia hanya ingat pada hari itu saja, jadi kejadian kemarin atau hari-hari sebelumnya tidak ingat...Jadi Dora hidup untuk hari ini saja. Bukan kemarin, dan besok adalah hidup Dora yang baru, begitu seterusnya. Tapi menurut dokter ini bisa pulih kembali.

Hingga akhirnya keadaan berangsur pulih di hari ke 9 kemarin ia berulang tahun. Segenap doa dan hadiah berlimpah di ruangan itu. Sungguh senyum bahagia dora tergambar jelas di muka nya. Semoga sedikit membantu meringankan beban di sakit nya.Tak lupa juga kami dari teman-teman kampus nya juga turut membantu dalam bentuk materil untuk biaya perawatan Dora yang pastinya tidak sedikit. Sejak hari pertama kuliah setelah kejadian kecelakaan tersebut kami bahu membahu mencari dana, dari fakultas ke fakultas lain dengan mengamen. Sungguh perjuangan dan cinta kasih kami untuk Dora luar biasa terwujud dari apa yang telah kami lakukan. Semoga Dora di lindungi selalu, segera pulih seperti semula. Kami menunggu mu dor :)


















Tidak ada komentar:

Posting Komentar