Jumat, 30 April 2010

K.A


Mengenal nya belum cukup lama, hanya dalam waktu beberapa bulan saja rasa nya sudah seperti teman sejak kecil. K.A, memang tak sebiru laut ataupun putih awan tapi hati nya sudah lebih dari cukup untuk bisa disebut sebagai TEMAN TERBAIK. Banyak waktu kuhabiskan bermain bersamanya. Banyak cerita yang ku titipkan padanya, begitu juga dia. Keluarga nya yang begitu baik dan “welcome” pada orang baru seperti ku membuat ku betah berlama-lama main dirumahnya. Tidak seperti dirumah ku, yang penuh dengan api emosi. Aku menyebutnya Home sweet Home.

Aku kagum pada nya, dia cantik, pintar, banyak disukai semua orang, ramah, dan tentunya baik. Selera humornya tinggi, jadi wajar saja bila bermain dengan nya perut akan terasa sakit gara-gara tertawa oleh tingkahnya. K.A bila terlalu capek saja pasti sakit, jangan kan banyak kegiatan, memikirkan masalah sepele saja namun bagi nya besar bisa membuat dia sakit selama berhari-hari. Aku selalu khawatir padanya, karna iya labil, iya belum bisa menyelesaikan semua masalahnya seorang diri. Pasti ia selalu meminta pendapat dari orang-orang kepercayaannya.


Aku kecewa padanya,

ia tak percaya diri! Ia selalu menganggap dirinya tidak lebih baik dari orang yang sebagai cerminannya. Ia salah! Seharusnya ia bercermin pada orang yang di bawahnya, bukan yang ia anggap lebih baik darinya. Aku marah! Dia berubah, dia mengubah sikap nya yang dulu ku kenal, kini bukan lagi dia yang ku kenal. Sudah lah K.A aku tak tahu lagi harus menasehati mu apa lagi, mungkin kau kan dapatkan jawaban dari semua masalah mu dari teman kepercayaan mu yang lain, dan itu sepertinya bukan aku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar